KD 3.6 SISTEM KEARSIPAN
SMK IPTEK JAKARTA
guru pembimbing Yati Octavia S.Pd
A. Pegertian Arsip
Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pengertian mengenai arsip atau kintaka adalah
rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Arsip sangat berbeda dengan bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan. Arsip mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan
bahan pustaka diantaranya adalah arsip harus autentik dan
terpercaya sebagai alat bukti yang sah, informasinya utuh, dan berdasarkan asas
asal usul (principle of provenance) dan aturan asli (principle
oforiginal order).
Arsip terdiri dari 2 jenis, antara
lain:
a. Arsip Konvensional; contoh: arsip
kertas
b. Arsip Media Baru; contoh: arsip
micro film, kaset dll.
B. Pengertian Filling System
Kearsipan
adalah semua kegiatan pengurusan arsip dari kegiatan penciptaan arsip,
penyimpanan (filling) dan penemuan kembali (finding), penyelamatan arsip
(pengamanan, pemeliharaan, dan perawatan) serta penyusutan arsip (pemindahan,
pemusnahan, penyerahan). Kemudian filling system merupakan
suatu rangkaian kerja yang teratur dan dapat dijadikan pedoman untuk
penyimpanan arsip sehingga saat diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat
dan tepat.
C. Tujuan Filling System
Tujuan
dari kegiatan filling system ini diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Menghemat waktu
Dengan menerapkan filling system yang
tepat, penyimpanan dan penemuan kembali arsip dapat dilakukan dengan mudah
tanpa membuang waktu.
2. Menghemat biaya dan tenaga
Dalam kegiatan penyimpanan (filling) dan
penemuan kembali (finding) arsip tidak terlalu banyak
menggunakan tenaga, sehingga biaya yang dikeluarkan juga tidak banyak.
3. Menghemat tempat
Dengan menggunakan filling
system yang tepat, penyimpanan arsip tidak membutuhkan ruangan yang
luas dan peralatan yang banyak karena arsip yang di simpan hanyalah arsip –
arsip yang bernilai guna saja.
D. Keuntungan Filling System yang
baik dan sesuai prosedur
Keuntungan
penggunaan sistem penyimpanan dan penemuan arsip (filling system) yang
baik dan benar sesuai prosedur yang ada, yaitu:
a. Surat menyurat dapat diselenggarakan dengan sistematis
ke arah penciptaan efisien kerja.
b. Melengkapi bukti apabila
timbul kasus yang menyasikan.
c. Memberikan keterangan yang
membuktikan.
d. Arsip –arsip dapat memberitahukan
kegiatan – kegiatan yang bersaing.
e. Bahan – bahan yang berhubungan
dengan keputusan.
f. Membantu perumusan
kebijaksanaan di masa yang akan datang.
g. Pengambilan keputusan yang
dapat didasarkan atas sistem kearsipan yang baik.
E. Ciri – Ciri Filling System yang Baik
Suatu
sistem kearsipan dapat dikatakan baik apabila dilakukan sesuai prosedur filling
system yang benar serta memenuhi beberapa syarat, diantaranya sebagai
berikut:
a. Tidak memakan tempat, yaitu tata letak dibuat se
efektif dan se efisien mungkin.
b. Sederhana dan praktis, yaitu
mudah dilaksanakan dan tidak berbelit belit.
c. Mudah dicapai, yaitu
penyimpanan dapat mudah diambil dan digapai.
d. Ekonomis: yaitu tidak
berlebihan dalam pengeluaran biaya, perlengkapan, tenaga, serta cara
pengeluarannya.
e. Cocok dan tepat guna, yaitu
disesuaikan dengan tujuan dan kepentingan yang ada.
f. Fleksibel, yaitu mudah
dikembangkan bila ada perluasan kerja dan mudah dilaksanakan.
g. Klasifikasi khusus
h. Aman, yaitu bebas dari
kerusakan karena penyimpanan yang dilakukan sudah sesuai aturan sehingga
keamanannya pun terjamin.
F.
Alat dan Bahan
Kearsipan
jenis
perlengkapan yang digunakan sangat beraneka ragam, ada yang terbuat dari kayu,
aluminium, besi, plastik, semua tergantung dengan kebutuhannya. Jenis – jenis
perlengkapan kearsipan, yaitu:
1. Filling Cabinet (Lemari
Arsip)
Filling cabinet merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan
warkat atau arsip yang berbentuk lemari dan terbuat dari kayu atau baja yang
tahan api. Lemari arsip ini biasanya terdiri dari 3 – 10 laci yang tersusun ke
atas.
2. Folder (Map Arsip)
Folder
adalah map yang berupa lipatan karton atau bahan lainnya yang memakai kawat
penjepit. Ada beberapa jenis map, yaitu:
1) Stopmap folio
2)
Map gantung
3)
Brief odner
4)
Snelhecter map
5) Guide Card (Tanda
Batas / Sekat Penunjuk)
Guide card adalah alat yang terbuat dari karton atau
plastik tebal, dengan demikian guide cardi memiliki fungsi
yaitu:
1. Penunjuk
supaya mudah memindahkan penyimpanan dan penemuan kembali arsip.
2. Pembatas
antara folder satu dengan folder lainnya.
3. Penyangga
folder agar tertib dan teratur pada tempat penyimpanan.
6)
Rak Sortir
Rak sortir berfungsi untuk
memisahkan surat yang diterima, diproses, dikirim, dan disimpan ke dalam folder
masing – masing.
7)
Kartu Indeks
Kartu indeks merupakan kartu yang
digunakan sebagai alat bantu untuk memudahkan penemuan kembali arsip. Dengan
kartu indeks ini arsip dapat dengan mudah ditemukan kembali secara cepat,
langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut:
(1) Memeriksa
tanda pelepas.
(2) Membaca
warkat
(3) Memberi
kode
(4) Pembuatan
lembaran penunjuk silang
(5) Pembuatan flow
up slip
(6) Routing
slip (lembaran beredar)
(7) Klasifikasi
(8) Penyimpanan
warkat
G. Macam
– Macam Filling System
1. Penyimpanan arsip dengan sistem abjad
Sistem abjad adalah sistem penyimpanan atau penataan
berkas atau arsip berdararkan abjad yang disusun mulai dari huruf A sampai
dengan huruf Z. Dalam penyusunannya, surat – surat disusun berdasarkan huruf
pertama dari nama orang atau organisasi, instansi, lembaga, kantor atau
perusahaan yang sudah di indeks sebelumnya.
Peralatan yang
digunakan:
· Guide
Berfungsi membantu
petugas dalam menyimpan dan menemukan kembali suatu arsip diantara arsip-arsip
yang lain. Macam-macam guide antara lain : Guide utama/guide primer, guide
pembantu, guide keluar/lembar keluar.
· Folder
Ada 3 jenis folder
yang digunakan dalam sistem abjad: Folder campuran, Folder individu, dan Folder
khusus.
2. Persiapan
penataan arsip berdasarkan abjad:
a. Paham
peraturan mengindeks.
b. Menyiapkan
lembar tunjuk silang (bila perlu).
c. Menyiapkan
peralatan arsip.
3. Keuntungan Sistem Filling Abjad
2) Petunjuk
penataan berkas sederhana dan mudah dipahami.
3) Tunjuk
silang sangat mudah diterapkan.
4) Kesalahan
berkas mudah dicek ditempat berkas dengan abjad yang sama.
5) Biaya
pelaksanaannya lebih murah.
4. Kerugian Sistem Filling Abjad
1) Ada
kemungkinan salah penempatan berkas jika tidak mengikuti aturan secara
konsisten.
2) Mudah
mengubah beberapa alfabet dalam surat.
3) Tunjuk
silang yang berlebihan akan membuat penyimpanan cepat penuh/sesak.
4) Pemberian
label pada folder memakan banyak tenaga.
5. Langkah
– Langkah Penyimpanan Arsip
1) Penampungan
2) Penelitian
3) Pengindeksan
4) Pengkodean
5) Penyortiran
6) Penyimpanan
6. Prosedur
Penemuan Kembali Arsip yang Disimpan
1) Teliti
arsip yang diminta
2) Isi bon
peminjaman
3) Bergeraklah
menuju tempat penyimpanan
4) Cari
arsip ke filling cabinet sesuai kode arsip
5) Ambil
arsip yang diminta
6) Tempatkan
out guide atau out sheet ditempat arsip yang diambil
7) Serahkan
arsip kepada yang memerlukan
2. Penyimpanan arsip dengan sistem masalah
Sistem masalah merupakan sistem
penyimpanan atau penataan berkas (arsip) yang berdasarkan atas pokok permasalahan
dalam surat (dokumen) yang berkaitan.
Ada 2 macam sistem
subjek masalah, yaitu
sistem subjek murni (berdasarkan urutan abjad) dan sistem subjek bernotasi
(berdasarkan notasi atau kode tertentu).
A. Prosedur penyimpan
1) Memeriksa
2) Mengindeks
3) Mengkode
4) Menyortir
B. Langkah
pembuatan klasifikasi masalah
1) Pahami
tugas pokok dan fungsi utama yang ada dalam organisasi yang bersangkutan.
2) Identifikasilah
masala pokok yang sesuai dengn tugas dan fungsi lembaga
3) Bagilah
setiap pokok masalah menjadi sub pokok masalah utama.
4) Berikan
kode pada pokok masalah utama, sub dari pokok masalah utama dan sub dari sub
pokok masalah utama.
C. Kelebihan
· Mudah
mencari keterangan bila perihalnya saja yang ingin diketahui.
· Dapat
dikembangkan dengan tidak terbatasnya judul dan susunannya.
D. Kekurangan
· Sulit
mengklasifikasi apabila terdapat aneka ragam perihal yang hampir sama padahal
berbeda satu sama lain.
· Kurang
cocok untuk bermacam jenis surat.
3. Penyimpanan arsip dengan sistem tanggal
Sistem penyimpanan
arsip ini merupakan salah satu sistem penataan berkas berdasarkan urutan
tanggal, bulan dan tahun yang mana pada umumnya tanggal dijadikan pedoman
termasuk diperhatikan dari datangnya surat. Kemudian arsip atau file
disusun berdasarkan waktu dengan frekuensi tertentu, misalnya harian, mingguan,
atau bulanan bahkan per tahun berdasarkan keperluan.
A. Kelebihan
1) Cocok
untuk pengolah yang kegiatannya berkaitan dengan tanggal jatuh tempo.
2) Sederhana
dan mudah diterapkan karena tanpa klasifikasi
B. Kekurangan
1) Akan
terjadi kesulitan dalam penemuan kembali arsip apabila peminjam menyebutkan
perihal arsip.
2) Orang
sering lupa dengan tanggal surat terutama tanggal penyimpanan.
3) Tidak
semua unit pengolahan dalam organisasi itu cocok menetapkan sistem ini.
4) Agar
mudah mengatur letak arsip dalam folder maka pembuatan kode tidak dapat murni
100% tetapi harus ditambahkan dengan kode abjad.
C. Jenis
jenis peralatan dan perlengkapan dalam sistem tanggal
Peralatan
dan perlengkapan yang digunakan untuk penyimpanan arsip sistem tanggal antara
lain sebagai berikut;
1) Filing
Cabinet
Filing
cabinet disesuaikan dengan daftar klasifikasi yang sudah dibuat. Pada umumnya
satu laci filing cabinet dapat menyimpan arsip untuk satu tahun. Tetapi bisa
saja 1 laci untuk menyimpan arsip 2-3 bulan, jika arsip yang disimpan dalam
jumlah yang banyak.
2) Guide
Jika
satu laci memuat arsip satu tahun, maka satu laci memerlukan guide sebanyak
12 (dalam satu tahun ada 12 bulan). Tetapi jika satu laci
memuat 2-3 bulan maka diperlukan guide sebanyak bulan tersebut.
3) Hanging
Folder
Jumlah
hanging folder yang dibutuhkan adalah sebanyak jumlah hari dalam satu tahun.
Tetapi jika laci hanya untuk 2-3 bulan, maka diperlukan hanging folder sebanyak
jumlah hari dari 2-3 bulan tersebut.
4) Kartu
Indeks
Kartu indeks diperlukan
sebanyak jumlah dari jenis arsip yang disimpan. untuk lebih jelas peralatan
yang dibutuhkan pada penyimpanan sistem tanggal.
4. Penyimpanan arsip dengan sistem wilayah
Sistem
penyimpanan arsip wilayah atau geografis adalah suatu sistem penyimpanan arsip
berdasarkan pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu surat.
Surat disimpan dan ditemukan kembali menurut kelompok atau tempat penyimpanan
berdasarkan geografi / wilayah / kota dari surat berasal dan tujuan surat
dikirim. Dalam penyimpanannya menurut sistem ini harus dibantu dengan
sistem abjad atau sistem tanggal. Sama halnya dengan subjek atau nomor, susunan
guide dan foldernya diatur menurut tingkatan tempat.
A. Kelebihan
· Mudah
mencari keterangan bila letak wilayah telah di ketahui.
· Apabila
terjadi penyimpanan-penyimpanan arsip, dapat segera di ketahui.
B. Kekurangan
· Kemungkinan
besar terjadi salah penyimpanan, apabila petugas tidak memiliki
wawasan/pengetahuan tentang geografi.
· Harus
mengetahui letak geografi/wilayah meskipun dalam surat tidak dicantumkan secara
lengkap.
· Perlu
adanya guidance/ semacam buku petunjuk yang menggambarkan batas-batas wilayah
yang menjadi wewenang dan tanggung jawab masing-masing cabang.
5. Penyimpanan arsip dengan sistem nomor
Sistem nomor merupakan sistem
penyimpanan atau penataan berkas (arsip) berdasarkan nomor yang dibagi menjadi
dua macam, yaitu:
1) Filling
system Nomor Dewey
2) Filling
system nomor terminal digi
Sistem penyimpanan
arsip ini merupakan sistem penyimpanan warkat yang berdasarkan kode nomor
sebagai pengganti dari nama orang atau badan, yang disebut juga inderect filing
system (karena penentuan nomor yang akan digunakan memerlukan pengelompokan
masalahnya terlebih dahulu).
A. Kelebihan
1) Penyimpanan
dapat lebih teliti, cermat, dan teratur.
2) Penyimpanan
dapat lebih cepat dan tepat.
3) Sederhana
dan mudah dilaksanaka.
4) Dapat
dipakai untuk segala macam surat/warkat/dokumen
5) Nomor
dokumen dapat dipergunakan sebagai referensi dalam korespondensi.
6) Nomor
map atau dokumen dapat diperluas tanpa batas.
B. Kelemahan
1) Lebih
banyak waktu dipergunakan untuk mengindeks.
2) Banyaknya
map untuk surat-surat beraneka ragam, dapat menimbulkan kesulitan.
3) Perlu
ruangan yang luas dan memadai untuk menyimpan arsip yang banyak.
Ada dua
macam filing system nomor, yaitu
1) Filing
System Nomor Dewey
Filing system nomor
dewey disebut juga system decimal. Dalam sistem ini
yang harus dilakukan meliputi hal-hal berikut.
a) Merancang
daftar klasifikasi nomor. Daftar klasifikasi adalah daftar yang
memuat segala persoalan kegiatan yang terdapat dalam kantor/perusahaan.
Persoalan kegiatan ini dikelompokkan lalu diberi nomor kode.
b) Menyiapkan
dan menyusun perlengkapan.
c) Penyimpanan
Surat
2) Filing
System Nomor Terminal
Filing system nomor
terminal digit adalah sistem kearsipan yang memakai nomor urut dalam buku
arsip. Dalam filing system ini yang perlu diperhatikan ialah sebagai berikut
a) Menyiapkan
perlengkapan
b) Penyimpanan
surat
Kerjakan soal berikut dengan menuliskan jawabannya dikolom komentar !
1. Tuliskan alat dan bahan kearsipan...
2. Tuliskan macam² filling system ...
3. Tuliskan tujuan filling system...